BPBD Tanggamus mulai menurunkan alat berat untuk tutup tanggul sungai Way Semong yang sebabkan banjir pada Jumat (24/1) malam di Kecamatan Bandar Negeri Semong.
Menurut Adi Nugroho, Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus, alat berat tersebut diambil dari Kecamatan Semaka yang digunakan untuk penanganan banjir di di sana dua pekan lalu.
"Satu alat berat kami alihkan ke sini dari Semaka untuk menutup tanggul yang jebol di sini. Di sana masih ada dua alat berat yang bekerja," terang nugroho.
Ia mengaku, sifat penanganan masih darurat, yakni menutup tanggul Way Semong di titik Pekon Rajabasa. Sebab itulah yang menyebabkan banjir di Pekon Rajabasa dan Pekon Banding.
"Bagi kami yang terpenting tanggul yang jebol ditutup dulu, dan sifatnya masih darurat. Untuk penguatan tanggul dengan beronjong atau lainnya itu bukan kewenangan BPBD," terang Nugroho.
Ia mengaku, penutupan tanggul sangat penting, sebab akibat jebolnya tanggul tersebut air sempat genani pemukiman pada Sabtu (25/1) siang. Hal itu karena volume air masing tinggi dan mengalir lewat tanggul yang jebol. Tanggul di lokasi ini terbagi dua, tanggul semen atau retaining wall dan tanggul pasir campur batu, yang berdiri memanjang tepi sungai. Dan yang jebol tanggul pasir campur batu.
"Kami bersyukur di sini ada tanggul semen, jika itu tidak ada air bisa sangat banyak yang banjiri warga," terang Nugroho.
Ia mengaku, bakal ada satu tambahan ekskavator dari Balai Besar Pengelola Sungai Way Seputih-Way Sekampung untuk penanganan sungai Way Semong.
"Nanti satu ekskavator buat tanggul di tepi sungai dan satu lagi singkirkan sedimentasi yang ada di tengah sungai, sebab itu yang membuat belokan sungai dan menghantam tanggul sungai," terang Nugroho.
Menurut Kabid Pengairan, Dinas PUPR Dhani Riza Efriansyah, tanggul yang jebol memang bukan yang tanggul semen. Sebab tanggul retaining wall dengan panjang 80 meter, tinggi tiga meter, tinggi dasar 1,5 meter masih berdiri.
"Tanggul semen tidak jebol, yang jebol justru sebelah tanggul itu yang bukan semen. Untuk itu kami akan usulkan lagi ke Kementerian PUPR minta tambahan panjang tanggul semen," ujar Dhani.
Ia mengaku retaining wall baru selesai dibangun 2019 lalu dari dana APBD, lantaran dana terbatas maka tidak panjang pembangunannya. Dan ke depan harapannya Kementerian PUPR atau pihak manapun bisa bangunkan tanggul sejenis untuk aliran sungai Way Semong. ( Kominfo/ Deni)