Pemkab Tanggamus Gelar Apel Pasukan Operasi Ketupat Krakatau 2021
Kota agung~ Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus Gelar Apel Pasukan Operasi Ketupat Karakatau 2021. Di Lapangan pemerintah kabupaten Tanggamus Rabu 5 Mei 2021.
Hadir dalam apel tersebut:
Bupati Tanggamus Hj.Dewi Handajani SE.,MM, Dandim 0424/Tanggamus
Letkol Inf Arman Aris Sallo, Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya S.I.K , Sekretaris Dishub Tanggamus
Suroyo, Asisten I bidang pemerintahan
Faturahman, Dinas Damkar Tanggamus
Yoso Sumbala, Para Perserta TNI-POLRI, Dishub Tanggamus, Satpol-PP Tanggamus, Dinas kesehatan kabupaten Tanggamus, BPBD kabupaten Tanggamus, Pramuka, RAPI, Senkom.
Bupati Tanggamus Hj.Dewi Handajani dalanm amatnya menyampaikan Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan operasi ketupat tahun 2021 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah baik pada aspek personil maupun sarana prasarana serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI Pemda dan mitra Kamtibmas lainnya.
Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah trend kasus covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 20,03% hal ini disebabkan karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat khususnya menjelang akhir bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah telah mengambil kebijakan larangan mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, ini merupakan tahun kedua situasi pandemi covid 19, presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil melalui berbagai macam pertimbangan yaitu pengalaman terjadinya tren kenaikan kasus setelah pelaksanaan libur panjang termasuk peningkatan kasus sebesar 93% setelah pelaksanaan libur Idul Fitri pada tahun 2020 atau 1441 Hijriyah,"terang bupati.
Meskipun begitu keinginan masyarakat untuk melaksanakan mudik sulit untuk ditahan berdasarkan survei Kementerian Perhubungan apabila pemerintah tidak melaksanakan larangan mudik maka akan terjadi pergerakan orang yang melakukan perjalanan mudik sebesar 81 juta orang namun setelah diumumkan larangan mudik masih terdapat 7% atau 17,5 juta orang yang akan melaksanakan mudik oleh karena itu kegiatan operasi ketupat tahun 2021 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi " Salus Populi Suprema Lex Esto".
Kasus covid-19 harus Kita waspadai berkaca pada gelombang penyebaran covid-19 yang terjadi di luar negeri sebagai contoh India terjadi penambahan kasus baru hingga mencapai 400.000 kasus dan angka kematian mencapai 3.500 kasus setiap hari hal ini disebabkan kelemahan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Menyikapi hal tersebut Indonesia tidak boleh lengah terlebih dengan adanya varian baru cofid19 dari sejumlah negara yang masuk ke Indonesia seperti B.1.1.7 asal Inggris B.1.617 asal India dan B.1.351 asal Afrika Selatan.Untuk mengatasi kasus covid-19 yang berasal dari luar negeri tersebut Polri bersama-sama dengan gas yang berada di Bandar udara dan pelabuhan internasional telah melakukan pengawasan terhadap masuknya pelaku perjalanan Internasional.
Hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah dirayakan oleh mayoritas masyarakat Indonesia, peningkatan aktivitas masyarakat akan terjadi dalam bentuk kegiatan ibadah dan kegiatan masyarakat, di sentra sentra ekonomi, destinasi wisata serta kegiatan budaya seperti takbir keliling dan halalbihalal, hal ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas gangguan, Kamseltibcar Lantas, dan pelanggaran protokol kesehatan covid 19. Oleh karena itu Polri menyelenggarakan operasi ketupat 2021 yang akan dilaksanakan selama 12 hari mulai dari tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021. Semangat yang ingin saya tanamkan dalam operasi ketupat 2021 adalah upaya Polri dalam mencegah penyebaran covid-19 melalui penyekatan dan penegakan terhadap protokol kesehatan prioritaskan langkah-langkah primitif dan preventif secara harmonis sehingga masyarakat betul-betul mematuhi protokol kesehatan laksanakan penegakan hukum sebagai upaya terakhir ultimatum remedium secara tegas dan profesional terhadap pelanggar protokol kesehatan yang sudah berulang kali serta oknum-oknum masyarakat yang menimbulkan dampak negatif kesehatan secara luas dan menciptakan kelas terbaru covid.
Tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya covid-19.dalam pelaksanaan operasi ketupat 2021 jumlah personil yang terlibat sebanyak 155.005 Personil gabungan terdiri atas 90.592 personil Polri, 11.533 personil TNI, serta 52.880 personil instansi terkait lainnya seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka jasa Raharja dan lain-lain. Personil tersebut akan ditempatkan pada 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan akan melaksanakan mudik, 1536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan Kamtibmas dan kamseltibcar lantas serta 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara pelabuhan,tempat wisata dan lain-lain.
Untuk mengantisipasi pelaku perjalanan dalam negeri segera maksimalkan kegiatan posko di terminal Bandar udara pelabuhan dan stasiun posko ini bukan hanya sekedar menjadi posko pengamanan dan pelayanan namun juga berfungsi untuk mengendalikan penyebaran covid-19 melalui :
1). Pengawasan protokol kesehatan.
2). Mengecek dokumen yang harus dimiliki oleh penumpang yaitu hasil negatif test cofid19 paling lambat 1 x 24 jam , e-HAC, SIKM, dan Sertifikat Vaksinasi.
3). Melakukan rapid test antigen secara acak Kepada penumpang.
4). Mencegah dan melakukan penertiban terhadap kerumunan masyarakat dengan memberikan sanksi berupa teguran lisan, sanksi fisik, maupun denda administratif.
5). Melaksanakan pembagian masker kepada masyarakat.
Ada pun Langkah yang diambil untuk mencegah terjadinya peningkatan penyebaran covid-19 menjelang, pada saat, dan pasca hari raya Idul Fitri 1442 hijriah adalah:
1). Mendirikan posko terpadu bersama dengan satgas covid 19 dan stakeholder terkait yang memiliki kelengkapan pemeriksaan swab antigen dan ruang isolasi sementara di sentra-sentra ekonomi.
2). Lakukan koordinasi dengan satgas covid 19 dan pengelola gedung untuk membatasi jumlah pengunjung maksimal 50% dari kapasitas yang ada dan pastikan sistemnya siapkan tugas untuk menghitung jumlah pengunjung yang masuk.
3). Lakukan patroli gabungan secara periodik untuk memastikan tidak terjadi kerumunan di sentra perekonomian dan keramaian sekaligus lakukan himbauan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
4). Untuk menghindari penumpukan pengunjung berlakukan one gate system pada akses pintu masuk maupun pintu keluar lakukan koordinasi dengan pihak pengelola untuk mendirikan posko di pusat perekonomian dan keramaian.
5). Berkoordinasi dengan satgas covid 19 untuk melaksanakan sweep antigen secara acak dan melakukan pembagian masker.
6). Melakukan upaya penegakan hukum protokol kesehatan dengan tim pemburu covid-19.
7). Melakukan upaya penertiban kerumunan dengan memberikan sanksi berupa teguran lisan fisik maupun denda administratif.
8). Khusus kepada wilayah yang menerapkan PPK mikro agar memperkuat peran dan fungsi posko PPKN mikro seperti kewajiban untuk melapor bagi tamu memastikan pelaksanaan isolasi mandiri bagi tamu mengecek ketersediaan alat sweep antigen dan melaksanakan fungsi 3T.
9). Pada wilayah zona merah dan oren melakukan koordinasi dengan satgas covid 19 untuk menutup tempat wisata dan tempat-tempat umum lainnya yang tidak esensial.
10). Berikan bantuan sosial sesuai dengan pemetaan sosio ekonomi masyarakat.
11). Untuk daerah yang menjadi sasaran mudik agar meningkatkan dukungan terhadap program vaksinasi massal khususnya di wilayah Jabodetabek, Jawa dan Bali.
Ada beberapa penekanan yang harus dipedomani oleh anggota guna mendukung keberhasilan pelaksanaan operasi ketupat 2021 yaitu sebagai berikut:
1). Siapkan mental dan fisik serta jaga kesehatan niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2). Lakukan deteksi dini dengan memetakan dinamika dan fenomena yang berkembang sebagai langkah antisipasi sedini mungkin untuk mencegah aksi yang meresahkan masyarakat.
3). Tingkatkan kepekaan kewaspadaan kesiapsiagaan dalam melaksanakan pengamanan dan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya aksi teror dan kriminalitas yang memanfaatkan momentum bulan Ramadhan dan hari raya idulfitri 1422 hijriah.
Inti Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan operasi ketupat tahun 2021 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah baik pada aspek personil maupun sarana prasarana serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI Pemda dan mitra Kamtibmas lainnya. Pemerintah telah mengambil kebijakan larangan mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, ini merupakan tahun kedua situasi pandemi covid 19.