Bupati Tinjau Kampung Nelayan Terdampak Banjir Rob
KOTAAGUNG -- Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani meninjau kampung nelayan di Dusun Kapuran Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kotagagung yang terdampak banjir rob, Rabu (18/5/2022).
Dalam kesempatan tersebut bupati didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekkab) Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis, Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Ediyan.M.Thoha, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Suaidi, Kepala Dishub Herli Rakhman, Camat Kotaagung Erlan Deni Saputra, Kabid Penyediaan Perumahan, Dinas PUPR Ari Yudha Lurah Pasarmadang Dede Chandra Lurah Baros Adi Putra dan Kepala UPT Puskesmas Kotaagung dr Theresia.
Selain meninjau, banjir rob bupati juga memberikan bantuan bahan pokok berupa beras bagi warga terdampak. Kepada wartawan, Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani mengatakan, bahwa di Tanggamus ada sembilan titik, salah satunya di Kapuran Kelurahan Pasarmadang. "Banjir rob terparah di Kapuran Kelurahan Pasarmadang, ada empat rukun tetangga terdampak yauitu RT 16, RT 10 ,14 dan 9, total ada 210 kepala keluarga (KK) yang terdampak,"kata Bupati.
Dilanjutkan Bupati bahwa upaya yang sudah dilakukan Pemkab Tanggamus terhadap banjir rob yakni dengan mendirikan posko darurat bencana didalamnya terdapat petugas kesehatan yang stanby untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga. "Upaya kami pasca bencana adalah mendirikan posko kedaruratan, posko kesehatan, memberikan bantuan pangan kepada warga terdampak dan melakukan pendataan,"kata bupati.
Dilanjutkan bupati, bahwa Pemkab Tanggamus juga sudah memprogramkan untuk melakukan relokasi bagi pemukiman warga yang sangat berisiko terkena hempasan gelombang air laut. "Kami akan melakukan pendataan dan sosialisasi kepada warga yang bersedia untuk relokasi, untuk lahan pemerintah daerah yang mencarikan tapi, sementara untuk bangunan kami akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR. Program relokasi ini dapat berjalan apabila mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Lalu kami juga akan mengupayakan secepatnya membangun pemecah ombak (break water) sepanjang 500 meter dari biaya tak terduga harapannya dapat mencegah hempasan ombak yang dapat merusak infrastruktur,"jelas Bunda sapaan akrab bupati.
Dewi menegaskan, Pemkab Tanggamus selalu siap hadir untuk memberikan dukungan, pendampingan, dan perlindungan kepada masyarakat. Oleh karenanya ia mengimbau, agar warga tidak tinggal, berdomisili, atau membangun rumah di wilayah rawan bencana banjir rob, misalnya di sepanjang pantai dan sungai. "Tetapi, kita tahu lah kalau mereka sudah tinggal bertahun-tahun, sehingga perlu proses untuk mengedukasi dan sosialisasi agar mereka menyadari bahwa sebetulnya ini membahayakan mereka," terangnya.
Lanjut Bupati, Pasalnya jika tidak direlokasi banjir rob yang rutin terjadi setahun sekali ini hanya bisa dilakukan melalui penanganan sementara atau sebatas penanganan kedaruratan. Nanti, tahun depan terulang lagi, selalu deg-degan. Artinya kan kita tidak mengharapkan musibah yang lebih berat dari ini, Tapi insha Allah, masyarakat bisa memahami dan upaya-upaya Pemkab Tanggamus ini bisa terealisasi,"Harapnya. (Kominfo)