Pemkab Tanggamus Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Inflasi
KOTAAGUNG--Pemkab Tanggamus sudah menyiapkan langkah antisipasi dalam menghadapi inflasi. Untuk diketahui perekonomian dunia khususnya di Indonesia mengalami perlambatan akibat dampak Covid 19 yang dua tahun melanda, belum selesai pandemi harga minyak dunia dan sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga imbas dari perang Rusia dan Ukraina.
Menghadapi kemungkinan terjadinya inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tanggamus sudah mengadakan rapat koordinasi (Rakor)untuk membahas sejumlah langkah untuk menghadapi kemungkinan terburuk sebagai dampak dari inflasi.
Menurut Sektretaris Daerah Kabupaten (Sekkab) Kabupaten Tanggamus, Hamid Heriansyah Lubis, langkah yang diambil dalam mengahadapi kemungkinan terjadi inflasi adalah dengan menargetkan serapan anggaran diantara bulan Mei dan Juni. Serapan anggaran tersebut mulai dari bidang pertanian, ketahanan pangan, kelautan dan infrastruktur
"Serapan anggaran di bulan ini akan segera kita lakukan termasuk dana desa (DD) yang sudah masuk pencairan tahap kedua, dimana tahap pertama DD sudah mencapai 99 persen, dengan bergulirnya DD tahap II maka siklus ekonomi tetap berjalan di Kabupaten Tanggamus khususnya tingkat pekon," ujar Hamid Heriansyah Lubis yang ditemui di rumah dinas sekkab, Kelurahan Kuripan Kecamatan Kotaagung, Rabu sore (18/5).
Dilanjutkan sekkab, untuk bidang pertanian, Pemkab Tanggamus memberikan bantuan kepada 145 orang yang terdiri dari beberapa kelompok tani (Poktan) dengan luasan 108 hektar (ha), lalu dukungan program padi kaya gizi di luas lahan 45 ha bagi dua Poktan berupa benih, pupuk hayati, bantuan jagung hibrida bagi 314 orang di dua kecamatan dengan luas lahan 180 ha.
"Kemudian bantuan benih padi sebanyak 7.250 Kg sasaran 800 ha yang bersumber dari APBD kabupaten, APBD provinsi dan kementerian dan bantuan pestisida kita siapkan secara rutin akan ditingkatkan. Lalu pada musim panen ketiga kita akan mengajukan proposal ke Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian untuk penambahan 5.000 sampai 8000 ha untuk padi Gogo, semua itu kita upayakan di bulan Mei dan Juni,"terang Hamid Heriansyah Lubis.
Dilanjutkan sekkab,pada bidang hortikultura untuk bulan Mei dan Juni ada sembilan titik untuk kampung hortikultura total 5 ha untuk penanaman cabai dan jahe yang merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah kita dengan provinsi dan kementerian .Selanjutnya,pemkab mempercepat serapan APBD untuk pengadaan kendaraan roda dua jenis trail bagi penyuluh pertanian sebanyak 50 unit
"Jadi, seluruh penyuluh di bulan Juni sudah memiliki kendaraan operasional motor trai, harapannya satu penyuluh bisa melayani dua sampai tiga pekon. Dengan motor trail memudahkan penyuluh dalam melaksanakan tugasnya dan tanggungjawabnya dalam melakukan pendampingan kepada petani,"urai Lubis sapaan akrab sekkab.
Selain dari APBD Kabupaten Tanggamus, terus sekkab, ada juga bantuan dari Pemprov Lampung yaitu perbaikan irigasi di 18 titik yang bisa menyerap tenaga kerja dari kelompok masyarakat.Kemudian ada juga jalan usaha tani di 13 titik dengan nilai Rp1,3 miliar.
"Selanjutnya pada Dinas Perkebunan dan Peternakan itu juga akan kita serap anggaran di bulan Mei -Juni ini yaitu pengadaan kambing sebanyak 168 ekor yang akan dibagikan kepada 13 poktan kemudian bantuan itik 500 ekor ini juga akan di bagikan kepada poktan. Kemudian pada bidang perkebunan dan pertanian ada juga kegiatan yang bersumber dari DAK yaitu jalan produksi di tiga lokasi masing-masing berkisar Rp 143 juta lebih, satu titik diperkirakan bisa menyerap 423 tenaga kerja lokal untuk mengerjakan jalan produksi tersebut,"ucap Lubis.
Masih kata sekkab bahwa upaya yang dilakukan Pemkab Tanggamus untuk menghadapi kemungkinan terburuk."Kita harus siap menghadapi kemungkinan terburuk apabila terjadi gejolak inflasi, dan masyatakat juga harus mengetahui bahwa pemerintah daerah sudah ada upaya dalam mengahadapi itu semua, harapannya walau terjadi inflasi situasi ditengah masyarakat tetap kondusif,"pungkas Lubis .(Kominfo Humas)